RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 17 DESEMBER 2023

Minggu, 17 Desember 2023

MEMURNIKAN HATI MENYAMBUT PENGHARAPAN

( Yohanes 1:26,27)  Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.”

“ Salam damai sejahtera bagi saudara sekalian yang sedang menyongsong hari kelahiran-Nya “

              Menaklukkan ambisi, ego dan hasrta ingin menjadi terkemuka; lalu memutuskan untuk menjadi pribadi yang rendah hati, tulus, dan berhati penuh damai sejahtera bukanlah pilihan mudah. Demikian juga bukan posisi nyaman dan aman bahkan keputusan yang penuh godaan. Namun inilah jalan damai sejahtera dan puncak sukacita yang tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Demikian isi permenungan di Minggu Adven ke 3 ini.

              Yohanes Pembaptis merupakan sosok dan sekaligus figure teladan yang berhasil mencapai kesejahteraan dan kesukacitaan murni dalam hidupnya. Yohanes mau hidup sebagai orang yang dikhususkan Allah untuk hidup murni dan suci. Bahkan sejak dari lahirnya ia sudah ditetap menjadi nabi Allah di Bumi, hidup dalam pengembaraan di padang gurun, berpakaian kulit binatang, makannya belalang dan minumannya madu hutan. Pekerjaannya menyerukan pertobatan kepada semua orang dan membaptis semua orang yang bertobat dari dosa-dosanya. Atas hal ini, banyak orang menjadi murid dan pengikutnya; bahkan diantara orang-orang yang sedang menanti-nanti kedatangan Mesias, mereka menduga bahwa Yohanes adalah Mesias yang dijanjikan TUHAN Allah kepada umat pilihanNya. Namun Yohanes tidak mau memanfaatkan eforia kemesiasan ini disalahgunakannya. Yohanes berterus terang bahwa dirinya bukanlah Mesias itu (Yoh 1:20). Padahal ini adalah kesempatan, semua orang sudah membangun keyakinan kepada Yohanes karena isi pengajaran dan pekerjaan yang dia lakukan waktu itu. Namun Yohanes memilih diam sampai berterus terang bahwa dirinya itu bukan Mesias, bahkan Yohanes menunjuk pribadi lain dengan kesaksian Yohanes yang demikian : Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” DIA itulah Yesus Kristus, yaitu TUHAN Allah pribadi yang hadir ketengah Dunia ini dengan menjelma mengambil rupa manusia. Jadi Yesus itu adalah TUHAN Allah pribadi yang turun ketengah-tengah ciptaanNya untuk menyelamatakan manusia dari segala kungkungan dosa. Yohanes sadar bahwa kedudukan Mesias itu sangat Agung, luhur, dan mungkin termasyur. Maka jika Yohanes takabur, bisa saja dia mengaku dan mengukuhkan dirinya sebagai Mesias. Namun pilihan dan keputusan sikapnya tidaklah demikian, ia justru menunjukkan bahwa mesias itu ada di dalam diri Yesus Kristus. Untuk bisa sampai pada keputusan ini, Yohanes perlu ketulusan hati, murni, dan kerelaan melepaskan diri dari segala macam ambisi mengejar kemasyuran dan ego pribadi belaka. Yohanes memilih untuk menyatakan keberadaan dirinya dan mengakui bahwa dia bukan Mesias. Serta menjunjung setinggi-tingginya Mesias di dalam pribadi Yesus Kriistus dengan menyatakan untuk Sang Mesias ini, Yohanes menempatkan dirinya sebagai pribadi yang hina; bahkan untuk membuka tali kasutNya saja, Yohanes merasa tidak layak. Ini wujud begitu besarnya rasa hormat Yohanes terhadap Sang Mesias itu.

              Sempurna gambar diri yang dipenuhi ketulusan sejati, murni, tanpa ego dan ambisi. Disinilah letah sukacita dan damai sejahtera hidup yang sejati. Rayakan hari mengenang dan menyongsong Natal kelahiran Sang Mesis itu dengan kesukacitaan dan kedamaisejahteraan yang murni. Gaudate (bersukacitalah) di Minggu Adven ke-3 ini, dengan menyanjung Sang Mesias yang datang dengan kemuliaan Surgawi bagi umat di Dunia ini. Amien.