“ TERLEPAS DARI BELENGGU “
( Yohanes 17:20-22) 20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu…
“ Shyaloom…salam sejahtera bagai saudara sekalian…”
Memasuki Minggu Pasakah ke-7 ini, jemaat dibawa pada permenungan akan kehidupannya didunia yang semakin penuh dengan tekanan, tantangan, yang membelenggu. Atsa hal ini, menhayati isi dan makna Doa Tuhan Yesus sebelum naik ke Sorga dan juga akan hari turunnya Roh Kudus; menjadi bagian penting untu di pahami. Yesus, sebelum naik ke surga, tidak hanya mendoakan para murid-Nya, tetapi juga mendoakan setiap orang yang akan percaya kepada-Nya di masa depan — termasuk kita hari ini. Dalam Yohanes 17:20-21, Yesus berdoa agar semua orang percaya menjadi satu, sama seperti Ia dan Bapa adalah satu. Ini bukan sekadar ajakan untuk bersatu sebagai gereja, tetapi juga gambaran bahwa hidup orang percaya seharusnya terhubung erat dengan kasih dan kebenaran Allah, bukan dengan sistem dan nilai-nilai dunia yang menyesatkan. Ketika kita menyadari bahwa Yesus mendoakan kita secara pribadi, kita pun diingatkan bahwa kita bukan milik dunia ini, tetapi milik Kerajaan Allah.
Yesus berkata, “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku” (Yohanes 17:22). Ini berarti kita telah dibekali kuasa dan kasih karunia untuk hidup berbeda dari dunia ini. Namun, untuk bisa sungguh-sungguh lepas dari belenggu dunia seperti ego, keserakahan, iri hati, dan kebencian, kita memerlukan pertolongan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menolong kita mengerti kehendak Allah, menuntun langkah kita, dan memberi kekuatan untuk melawan godaan dunia. Roh Kudus juga mengingatkan kita bahwa tujuan hidup kita bukan untuk menyenangkan dunia, melainkan hidup dalam kasih dan kebenaran Kristus.
Melalui doa Yesus ini, kita diundang untuk merenungkan kembali identitas kita sebagai anak-anak Allah. Kita tidak berjalan sendiri dalam dunia yang penuh tekanan dan kompromi. Doa Yesus dan kehadiran Roh Kudus adalah bukti bahwa Allah menyertai kita, membimbing kita agar tetap teguh dalam iman. Maka, mari hidup dengan motivasi baru: untuk menjadi terang, menjaga kekudusan hidup, dan menjadi saksi Kristus yang nyata. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu” (Roma 12:2). Bersama Roh Kudus, kita mampu hidup merdeka dari belenggu dunia, dan menjadi berkat di manapun kita berada. A M I E N.