RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 01 SEPTEMBER 2024

BARUILAH HIDUPMU

(Markus 7:6,21-22) 6  Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 21  sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22  perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

“ Salam damai sejahtera dan kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus bagi saudara sekalian “

            Dalam Markus 7:6, Yesus mengutip Nabi Yesaya yang berkata: ”Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” Kata-kata ini menjadi cermin bagi kita, apakah hidup kita iman nya sudah sejati? Terkadang kita merasa puas dengan ritual keagamaan yang kita jalani, tetapi Tuhan melihat lebih dalam, yaitu hati kita. Apakah hati kita murni di hadapan Tuhan, atau hanya tampil baik di luar saja? Seperti sebuah pohon yang terlihat segar, tetapi akarnya sudah mulai membusuk, demikian pula dengan kehidupan yang hanya berfokus pada penampilan luar tanpa pembaruan hati.

            Yesus mengingatkan kita dalam Markus 7:21-22 bahwa dari dalam hati manusia lahirlah berbagai kejahatan: “segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” Inilah daftar yang menunjukkan betapa rusaknya hati yang tidak dibarui. Jika akar dari masalah ini adalah hati kita, maka kita harus meminta Tuhan untuk membarui hati kita setiap hari. Pembaruan ini tidak hanya terjadi melalui doa dan renungan, tetapi juga melalui tindakan nyata, seperti mengasihi sesama (Matius 22:39) dan hidup dalam kebenaran (Efesus 4:24). Ilustrasinya bisa diambil dari kehidupan sehari-hari, misalnya seperti sebuah smartphone yang terus diperbarui oleh penggunanya agar tetap berfungsi optimal. Tanpa pembaruan sistem, perangkat itu menjadi lambat dan rentan terhadap virus. Demikian pula dengan hati kita, perlu terus diperbarui oleh Firman Tuhan agar tidak menjadi keras dan jauh dari Tuhan. Mari kita meminta Tuhan untuk terus memperbarui hati kita, agar kita hidup bukan hanya di dalam penampilan luar yang saleh, tetapi juga memiliki hati yang murni dan tulus di hadapan-Nya (Mazmur 51:10). ”Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!”. A M I E N.