RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 03 MARET 2024

YESUS BAIT ALLAH YANG SEJATI

(Yohanes 2:19-21) 19  Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” 20  Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 21  Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

“ Salam damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus bagi kita semua…”

              Memasuki Minggu Pra-Paskah ke-3 saat ini, jemaat menerima pesan penghayatan bagaiman  dapat menghayati dan memahami kehadiran TUHAN Allah di tengah umatNya. Simbul dan sekaligus tempat kehadiran Allah melawat UmatNya pada masa hidup para leluhur di dalam kitab Perjanjian Lama di kenal dengan Kemah Suci dan selanjutnya berupa bangunan permanen yang disebut  Bait Allah (Bait Hamikdash : Rumah Kudus/Bait Suci). Inilah tempat sekaligus simbul perjumapaan TUHAN Allah dengan umat manusia. Sesungguhnya yang terpenting adalah perjumpaannya itu sendiri, bukan tempat atau bangunan gedungnya; namun bukan berarti boleh menyia-nyiakan dan mencemarkan bangunan fisik Bait Suci; sama sekali tidak boleh.

              Kisah di dalam Injil  Yohanes 2 : 13-22 ini menjadi pelajaran berharga bagaimana semua jemaat wajib menghargai dan menjaga ke-Agungan serta ke-Kudusan Bait Allah. Bahkan Tuhan Yesus menegur dengan keras orang-orang yang dengan sengaja menodai dan merendahkan fungsi agung Bait Allah pada masa itu. Dimana orang-orang dengan serta-merta menggelar dagangan berupa binatang korban, penukar mata uang, dan lapak-lapak kotor yang sangat merendahkan ke-Agungan Bait Allah yang Suci. Maka Tuhan Yesus dengan keras mengusir dan memarahi semua orang yang di jumpai-Nya. Tetapi dilain sisi Tuhan Yesus akan merombak Bait Allah ini dalam sekejap; padahal bangunan Bait Allah di Yerusalem itu didirikan dalam kurun waktu 46 tahun oleh nenek moyang mereka. Ternyata Tuhan Yesus sedang berbicara dan mengajar tentang Bait Allah yang sejati, yaitu tentang diri dan hidup-Nya sendiri. Dimana perjumpaan orang berdosa dengan Allah Bapa Surgawi itu hanya bisa terjadi bersama dan melalui iman saudara kepada Yesus Kristus Sang Mesias sejati. Perjumpaan yang membuat orang mengalami pengampunan dosa, dapat bergaul karib dengan TUHAN karena sudah ditebus dan di selamatkan, serta dijamin mendapat hidup abadi dari Tuhan Allah  bagi mereka yang percaya. Jadi Yesus Kristus menjadi Bait Allah sejati bagi umat pilihan-Nya, membawa umat mengalami perjumpaan dengan TUHAN, menerima pengampunan, dan hidup didalam damai sejahtera di muka bumi.

              Harapannya melalui renungan ini semua jemaat kembali didorong untuk menyatakan sikap hidupnya menjaga kekudusan dan keagungan Bait Allah yang sejati, yaitu Yesus Kristus. Sikap yang dimaksud yaitu menjadikan Tuhan Yesus itu sentral hidup, tempat bersandar, pusat ibadah dan penyembahan, serta nilai tertinggi yang sangat berharga bagi hidup saudara. Karena hanya melalui Yesus Kristus Sang Bait Allah sejatilah, saudara dapat merasakan perjumpaan sempurna antara manusia dengan TUHAN Allah di muka Bumi. Amien.