RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 03 NOVEMBER 2024

KASIH SEBAGAI KURBAN PERSEMBAHAN

( Markus 12:30-31 ) 30.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia  seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

“ Salam sejahtera kasih karunia dan berkat dari Tuhan Yesus menyertai saudara sekalian “ https://www.aascend.org/?p=aota893tw6

Kasih yang sejati selalu melibatkan pengorbanan, dan ini tampak jelas dalam keputusan Rut untuk tetap tinggal bersama Naomi, mertuanya, dalam Rut 1:16. Meski tak ada jaminan masa depan di tanah kelahiran Naomi, Rut rela mengorbankan kenyamanannya sendiri demi menemani Naomi yang ditinggalkan suami dan anak-anaknya. Kasih yang berkorban adalah panggilan kita semua untuk saling mendukung, mengulurkan tangan, dan menghibur mereka yang terluka, sebagaimana Tuhan telah melakukan hal serupa bagi kita. Kasih yang lahir dari kerelaan memberikan makna yang mendalam pada setiap tindakan kecil yang kita lakukan.

https://www.therealitytv.com/9leh7e27

Ambien Ordering Online Bacaan dari Ibrani 9:14 menegaskan pengorbanan Kristus sebagai kurban yang sempurna, yang menguduskan setiap umat-Nya. Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai tanda kasih terbesar, bukan melalui darah hewan kurban, tetapi dengan darah-Nya sendiri, yang mampu menyucikan hati manusia dari perbuatan sia-sia. Kasih seperti ini menuntut komitmen, dan Tuhan telah memberi teladan tertinggi bagi kita untuk menghidupi kasih yang sungguh-sungguh. Setiap pengorbanan dalam bentuk pelayanan, waktu, atau tenaga yang kita berikan demi orang lain, mencerminkan kasih Yesus yang tak mengenal batas.

https://tothassociates.com/uncategorized/sab3yqcxq

Ambien Sleeping Pills Buy Online Yesus juga mengajarkan kita dalam Markus 12:30-31 bahwa hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal, dan kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Inilah inti hidup beriman yang Tuhan kehendaki: sebuah kasih yang menjadi persembahan hidup. Mari kita, sebagai tubuh Kristus, menghidupi kasih yang tak sekadar diucapkan tetapi diwujudkan dalam perbuatan nyata. Ketika kita setia menjalankan kasih sebagai persembahan, kita pun turut merasakan damai yang datang dari Tuhan, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 146:5, “Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolongnya.” https://www.amyandthegreatworld.com/2024/11/jq55gsa8fto AMIEN.

https://hoteligy.com/blog/uncategorized/ptlu4vk