RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 28 APRIL 2024

BUKAN BENALU ATAU PARASIT

( Yohanes 15:4,5) 4  Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5  Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

“ Salam damai sejahtera dari Tuhan Yesus bagi saudara sekalian “

Pohon buah-buahan  ketika ditanam, pemiliknya berharap kelak pada waktunya pohon ini akan berbuah, jika ia menanam mangga ya berbuahlah mangga; jika menanam jeruk ya berbuahlah jeruk. Demikian pula akan diharap buahnya istimewa: jumlahnya banyak, besar-besar, serta rasanya enak. Ini semua pengharapan dari pohon yang ditanam oleh pemiliknya. Bagai mana jika yang terjadi malah sebaliknya? pohon tidak bertumbuh sama sekali, tidak berbuah, apalagi buah lebat dan lezat tidak di temukan sedikitpun. Tentu pemilik akan kecewa, dan bahkan menebang dan membasmi saja pohon itu tanpa sisa.

Perjumpaan dan persekutuan hidup saudara dengan Tuhan Yesus itu juga diibaratkan laksana pohon. Tuhan Yesus menempatkan diriNya sebagai pokok dan saudara jemaat sebagai ranting-rantingnya. Tuhan Yesus menempatkan diriNya sebagai pokok anggur, saudara sekalian ranting-ranting yang tinggal melekat pada pokok anggur tersebut. Ingat saudara adalah ranting..!, bukan sebagai tanaman parasit atau benalu yang hanya menghisap dan mematikan batang pokok yang di hinggapinya. Pokok anggur dan rantingnya harus berbuah, buahnya lebat dan rasanya lezat. Syarat utama agar berbuah yaitu: “ Jikalau kamu tinggal di dalam Aku, maka kamu berbuah banyak”. Sebaliknya jika ranting tidak mau tinggal tetap pada pokok anggur maka: “ Kamu tidak akan berbuah dan tidak dapat berbuat apa-apa ” Ranting anggur terhadap pokoknya bukan hidup laksana parasit atau benalu, yang sifatnya numpang hidup. Ranting pada pokok Anggur adalah menyatunya kehidupan antara jemaat dengan Tuhan Yesus supaya kehidupan Yesus menyatu di dalam kehidupan umatNya. Menyatukan diri dengan Tuhan Yesus inilah prose berbuah, buah yang lebat dan lezat akan terjadi begitu rupa.

Dengan demikian saudara mendengar bahwa Tuhan Yesuslah poko anggur dan kamulah ranting-rantingnya;  maka semangat hidup menghasilkan buah adalah semangat hidup orang percaya. Bukan semangat hidup menggantungkan diri pada orang lain, menghisap sumber hidup, namun tidak pernah menghasilkan buah. Saudara bukan parasit ataupun benalu…! di dalam persekutuan saudara dengan Tuhan Yesus, saudara akan menerima kemurahan berbuah banyak, apapun yang diperbuat berhasil, dan hidup segar tidak dicampakkan ke dalam kebinasaan. Bukan benalu dan parasit hidup saudara di dalam Tuhan Yesus….Karena itu “BERBUAH-LAH !!!.”  AMIEN.