RENUNGAN WARTA GEREJA GKJ KLATEN MINGGU, 02 JUNI 2024

MEMANUSIAKAN MANUSIA

(Markus 3:3,4) 3  Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: “Mari, berdirilah di tengah!” 4  Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”

“ Salam sejahtera, damai dan kemurahan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian …”

              Dalam Khotbah Minggu ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Yesus memperlihatkan arti sejati dari memanusiakan manusia melalui bacaan Alkitab kita hari ini, Markus 2:23-3:6. Perjalanan Yesus dengan murid-murid-Nya saat itu berada di daerah ladang gandum yang sudah menguning dan matang untuk di tuai dan terjadi tepat  pada hari Sabat; hal ini membawa kita untuk merenungkan nilai-nilai kasih kepada TUHAN Allah dan sesama manuisa, serta keadilan yang menjadi inti dari ajaran-Nya. Melalui peristiwa ini, kita diajak untuk mempertimbangkan bagaimana kita dapat menghidupi ajaran-ajaran Yesus dalam keseharian kita untuk memanusiakan manusia.

              Dalam sebuah desa kecil di Jawa, hiduplah seorang penatua jemaat yang tinggal di lingkungan gereja; Suatu hari ada seorang wanita yang nampak lemah dan terlihat sedang dalam kesulitan datang ke gereja tersebut. Wanita itu sangat putus asa karena tidak memiliki cukup makanan untuk anak-anaknya. Penatua tersebut dengan penuh kasih mendengarkan cerita wanita itu, lalu tanpa ragu membagikan sebagian dari persediaan logistik yang ada kepada wanita itu. Tindakan ini tidak hanya memberi makanan bagi wanita tersebut, tetapi juga menunjukkan kepada seluruh jemaat arti sejati dari memanusiakan manusia, yaitu dengan berbagi kasih dan kebaikan kepada sesama, tanpa memandang status sosial, kejemaatannya, atau kepentingan diri sendiri. Kisah ini menunjukkan bahwa memanusiakan manusia bukanlah sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata yang mempengaruhi kehidupan orang lain secara langsung. Penatua tersebut tidak hanya mengucapkan kata-kata dari kitab suci, tetapi juga hidup sesuai dengan ajaran Kristus dengan melayani sesama dengan penuh kasih dan kepedulian. Sebagaimana yang diajarkan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, kita dipanggil untuk menjadi teladan kasih Kristus di dunia ini, dan itu dimulai dengan tindakan nyata yang mengubah kehidupan orang lain.

              Sebagai penutup, mari kita refleksikan kembali bagaimana kita dapat mengikuti teladan Yesus dalam memanusiakan manusia dalam kehidupan sehari-hari kita; serta dari kisah ilustrasi seorang Penatua yang baik hati berbagi dengan seorang wanita tadi dapat menjadi inspirasi bagi kita. Dengan tindakan sederhana namun bermakna, ia berhasil menyediakan makanan dan tempat perlindungan bagi wanita itu, menunjukkan bahwa kebaikan dan belas kasihan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Marilah kita bersama-sama menerapkan ajaran Yesus dalam hidup kita, memanusiakan manusia dengan penuh kasih dan kebaikan, sehingga kita dapat menjadi terang bagi dunia yang membutuhkan. AMIEN.